Herman Deru : “Kehadiran Reog Ponorogo Bentuk Keberagaman Etnis & Budaya,”


PALEMBANG, suarasumsel.net —   Kuda lumping dan Reog Ponorogo seakan menegaskan keberagaman masyarakat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memang terdiri dari berbagai macam etnis dan budaya yang dibalut dalam satu kebhinekaan, demikian dikatakan  Gubernur Provinsi Sumsel, H. Herman Deru saat membuka Festival Reog Ponorogo dan Kuda Lumping se-Provinsi Sumsel di Taman Budaya Sriwijaya Sumsel.

Pada kesempatan tersebut, H Herman Deru nengatakan, Festival Reog Ponorogo dan Kuda Lumping menandakan terpeliharanya silaturahmi antara masyarakat Sumsel dan masyarakat Ponorogo sumsel dan masyarakat ponorogo.

“Kegiatan ini juga membuktikan, kita bisa mempertahnakan budaya dan kesenian leluluhur. Ini tentu menunjukan kebhinekaan sebuah kekuatan, yang ditunjukan dengan aksi ekonomi, bahwa Sumsel ini diisi oleh berbagai profesi, ikm, umkm, atau bahkan menggeluti kesenian dan kebudayaannya,” katanya

Herman Deru mengakui, penduduk masyarakat Provinsi Sumsel yang hampir mencapai 10 juta tersebut, sebanya 38%nya adalah warga Jawa dan masyarakat Jawa timur mendominasi.

Menurutnya, Festival reog dan kuda lumping yang juga diikuti oleh provinsi tetanga, membuktikan kesenian ini memang digemari , oleh sebab itu Ia menghimbau kepada ketua paguyuban untuk terus memelihara kekompakan, baik itu grup antar grup maupun externalnya.

Sementara itu, Kadisbudpar Sumsel, Dr H Aufa Syahrizal dalam laporannya mengatakan reog merupakan sebuah seni pertunjukan yang memiliki nilai seni sekaligus nilai-nilai luhur.

Festival Repg ponorogo dan kuda lumping merupakan inisasi dari Gubernur Sumsel yang menginginkan adanya Festival reog, usai meresmikan gedung reog Ponorogo di Kenten

“Festival ini diharapkan dapat meningkatkan sektor pariwisata, dan memberikan tempat bagi suadara perantau dari jawa untuk mengembangkan kesenian budaya daerah asal,” katanya

“Peserta lomba di ikuti 25 peserta yang hebatnya lagi ternyata peserta bukan hanya dari Sumsel saja, tapi 2 provinisi lampung dan jambi,” tandasnya. (Nata Agus Wijaya)

Berita Terkait

Top