Wabup Lahat Irup Dalam Upacara Peringati HUT PGRI ke-78 dan HGN


LAHAT, suarasumsel.net —– Bertempat di Lapangan SMP Negeri 1 Lahat Selatan, Kabupaten Lahat, Pemkab Lahat melaksanakan Upacara Bendera dalam rangka peringati HUT PGRI ke-78 dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2023.

Sedangkan bertindak selaku Irup dalam Upacara tersebut, Wabup Lahat H. Haryanto SE, MM, turut hadir dalam kegiatan itu, Forkompimda Lahat, OPD, Kabag, Kabid, Ketua DPRD Lahat Fitrizal Homizi ST, M,Si, MM, Kadisdikbud Lahat Nil Aldrin SE, MAP, Sekretaris Disdikbud Lahat, Dr, Hasperi Susanto, SPd, MM, para Guru kecamatan Lahat, dan peserta upacara perwakilan dari SD, SMP, SMA, dan tamu undangan lainnya.

Dalam kesempatan itu, pembacaan Ikrar guru Indonesia dan sejarah singkat guru Republik Indonesia, dilanjutkan dengan pembacaan amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, riset dan teknologi yang dibacakan pembina upacara Wabup Lahat H. Haryanto SE, MM.

Yang isinya, ibu dan bapak guru diseluruh Indonesia yang senantiasa saya banggakan, tahun ini mungkin menjadi tahun terakhir saya merayakan Hari Guru Nasional sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Saya optimis bahwa semua pendidik di seluruh indonesia masih akan terus bergerak, mewujudkan merdeka belajar. Keyakinan ini tumbuh dari hal-hal yang berhasil kita capai bersama dalam empat tahun terakhir.

Pada tahun pertama merdeka belajar, kita menghapus Ujian Nasional dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya. Kita menerapkan Asesmen Nasional agar kita semua berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid.

“Lalu di tahun berikutnya, kita meluncurkan kurikulum merdeka. Jika asesmen nasional mengukur tujuan perubahan, kurikulum merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan itu. Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru. Karena, tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam. Tetapi, kemerdekaan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid,” kata Wabup Lahat membacakan amanat Menteri Pendidikan.

Lalu, ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru, juga kini semakin luas dengan adanya platform merdeka mengajar. Jutaan guru di seluruh indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar, dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan kurikulum merdeka.

Selanjutnya, terobosan besar kita hadirkan dengan meluncurkan pendidikan guru penggerak. Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata.

Terakhir, yang juga sangat membahagiakan adalah kita sudah semakin dekat untuk mencapai target satu juta guru ASN, PPPK, guna memenuhi kebutuhan guru, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan para pendidik.

“Semua ini membuat saya percaya bahwa hari guru nasional tahun ini bukanlah salam perpisahan. Sebaliknya, peringatan hari guru nasional tahun ini adalah penanda kesatuan tekad kita untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan indonesia. Oleh karena itu, mari kita rayakan hari ini dengan semangat untuk terus melaju ke depan, dengan derap langkah serentak melanjutkan gerakan merdeka belajar. Selamat hari guru nasional,” katanya.

Sementara, Ketua PGRI kabupaten Lahat Dr. Hasperi Susanto S.Pd.MM menyampaikan, dengan tema Transformasi guru menuju Indonesia maju”, Saya harap semua guru di Kabupaten Lahat mengajar seperti biasa, dan jangan gaptek, gagap teknologi, tapi melek teknologi.

“Karena, ke depan mau tidak mau suka tidak suka kita akan menyongsong Indonesia maju dengan berbagai macam aplikasi dan teknologi,” pesan Ketua PGRI Kabupaten Lahat.

Tidak itu saja, Hasperi juga berpesan, agar para guru dapat mengawasi tentang bullying/perundungan, karena, banyak didaerah terjadi, dan Alhamdulillah, di Lahat Nol. Dan saat ini semua guru di Kabupaten Lahat telah menjalin kerjasama dengan hukum untuk salah satunya perlindungan guru supaya mengajar agar bisa bersemangat serta memberikan Aspirasi yang tinggi.

“Karena, banyak terjadi ada kejadian guru dilaporkan siswa keranah hukum. Seperti contoh, ada kejadian ini dipukul oleh siswanya kemudian diadukan oleh orang tuanya kehukum. Oleh karenanya, kedepan saya berharap kepada wali murid/wali siswa agar berpikir dahulu dan cari jalan kekeluargaan,” ingat Asperi.

Koordinasi dijelaskan Ketua PGRI Lahat, bahwa pihaknya ada bidang untuk menangani, dan dirinya yakin tidak ada yang tidak selesai dengan baik, ditahun 2023 tidak ditemukan kasus Bullying, karena, saya yakin guru-guru yang ada di Kabupaten Lahat akan mengawasi setiap siswa/i nya di Sekolah.

“Jujur saya cukup bangga, dalam mencegah Bullying bahwasannya Dinas Pendidikan ada program kurikulum muatan lokal yaitu, BTA baca tulisan itu salah satunya untuk menghilangkan masalah Bullying, dengan membaca Al’quran,” tutup Ketua PGRI Kabupaten Lahat. (Din)

Berita Terkait

Top