Melalu HUT PGRI ke-78 dan HGN, Dr. Hasperi Ajak Seluruh Guru Cerdaskan Anak Bangsa “Bupati Lahat Kembalikan Kota Pelajar”


LAHAT, suarasumserl.net — Bertempat di Gedung Kesenian Kabupaten Lahat, telah dilaksanakan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-78 dan Hari Guru Nasional (HGN).

Dalam acara HUT PGRI ke-78 dan HGN tersebut, dihelat secara sederhana, namun, berlangsung meriah, karena, dihadiri oleh Bupati Lahat H. Cik Ujang SH, Wabup Lahat H. Haryanto SE, MM, pada Selasa (7/11/2023).

Turut hadir dalam kegiatan HUT PGRI ke-78 dan Hari Guru Nasional ini, Bupati Lahat H. Cik Ujang SH, Wabup Lahat H. Haryanto SE, MM, Sekda Lahat Chandra SH, Dandim 0405/Lahat atau diwakili, Kapolres Lahat diwakili, Ketua PGRI Lahat, para guru yang ada di Kabupaten Lahat, undangan lainnya, serta Narasumber kegiatan seminar.

Ketua PGRI kabupaten Lahat Dr Hasperi Susanto S.Pd. MM menceritakan sejarah berdirinya PGRI, sehingga, tidak dapat dipisahkan dari berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Maka dari itu, PGRI harus berdiri pada masa kini, dan terus menatap masa depan tanpa meninggalkan rekam jejak di masa lalu.

Plt Kadisdikbud Lahat mengatakan, persatuan guru Republik Indonesia akan terus bergerak menata dan melakukan reformasi. Transformasi guru merupakan salah satu pondasi utama dalam mewujudkan Indonesia maju.

Oleh karenanya, sambung Hasperi, guru diharapkan meningkatkan kompetensi diri menerapkan pembelajaran yang kreatif, dan inovatif serta menjadi teladan positif untuk anak didik. Karena, guru juga diberi ruang untuk berinovasi dalam metode pengajaran menghadapi pendekatan yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan murid saat ini.

“Dengan transformasi guru inilah maka Visi Indonesia Maju akan dapat terwujud, besar harapan kami semua civitas akademik mendapat kesejahteraan yang layak dapat perlindungan hukum yang baik dengan lebih fokus dalam menjalankan tugas mandiri, dan mampu bersaing di era digital,” ungkap Dr. Hasperi dalam pidatonya, pada Selasa (7/11/2023).

Untuk diketahui, dijelaskannya, saat ini guru adalah sosok pembelajar yang akan terus belajar mengikuti perkembangan zaman, memberikan pelayanan administrasi yang tidak kunjung berhenti satu hal yang mungkin tidak diketahui oleh siswa-siswinya.

“Guru akan senantiasa berjuang mencerdaskan anak Bangsa, guru ikut bersukacita atas keberhasilan kalian penerus Bangsa,” ucap Hasperi dengan lantang.

Dipemerintahan CAHAYA Bupati Lahat H. Cik Ujang SH dan Wabup Lahat H.Haryanto SE, MM sudah banyak yang diberikan untuk pendidikan di Kabupaten Lahat perlu diketahui salah satunya ada sekolah gratis.

“Dipandemi Covid+19 kemarin ada 40 pemasangan dalam memperkuat sinyal di pelosok pelosok. Kemudian, untuk bidang fisik 80 persen sekolah sudah tersentuh pembangunan fisiknya bantuan mobilier, meja kursi, dan juga bantuan Laptop,” pungkas Hasperi.

Sementara, Bupati Lahat H.Cik Ujang SH menyampaikan, dalam hari ulang tahun (HUT) PGRI ke-78 dan juga memperingati Hari Guru Nasional tahun 2023.

“Saya selaku kepada daerah, sangat bangga dan menyambut baik kegiatan yang adq. Juga mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya kegiatan perayaan hari ulang tahun PGRI ke-78 serta Hari Guru Nasional di Kabupaten Lahat,” teriak Bupati Lahat.

Tidak bisa dipungkiri, dijelaskan H. Cik Ujang, PGRI tidak dapat dipisahkan dari berdirinya NKRI oleh karenanya, PGRI harus terus berdiri pada masa kini serta terus menatap masa depan, tanpa meninggalkan rekam jejak dimasa lalu, dan tetap menjadi cerminan untuk terus melakukan perbaikan dan perubahan dimasa kini, dan mendatang.

“Hari ini adalah acara bersejarah, penuh persaudaraan, dan profesionalisme yang bertujuan mempererat tali silaturahmi, dan mengharapkan mampu memberikan nilai tambah pengetahuan dan pemahaman secara tukar pengalaman seputar permasalahan dunia pendidikan,” cetus Bupati Lahat.

H. Cik Ujang juga mengingatkan, berbagai isu yang sedang berkembang dan menjadi masalah yang sangat penting, yaitu perundungan merupakan tindakan yang merugikan, menyakitkan dan tidak bisa diterima ini adalah masalah yang merusak kehidupan banyak orang terutama, anak-anak dan remaja di seluruh dunia setiap orang memiliki cerita perasaan dan mimpi mereka sendiri.

“Namun ketika seseorang menjadi korban perundungan semua itu akan hancur. Mereka bisa jadi merasa terisolasi takut dan tidak berharga. Oleh karenanya, saya percaya bahwa kita guru sebagai individu dan komunitas memiliki kekuatan untuk menghentikan perundungan tersebut, saya mengajak guru-guru sebagai ujung tombak pendidikan untuk menghentikan perundungan,” katanya, seraya menambahkan, melalui HUT PGRI ke-78 dan HGN tahun 2023, jadikan penggerak motor dalam memajukan pendidikan di kabupaten Lahat, untuk kembali sebagai Kota Pelajar. (Din)

Berita Terkait

Top