RSUD terima bantuan rehab ringan gedung PCR dari Komunitas Pengusaha


 

Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM saat menunjukkan sejumlah tempat yang perlu direnovasi

PRABUMULIH, Suarasumsel.net — Pemerintah Kota Prabumulih melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Sabtu (7/8) menerima bantuan rehab ringan gedung yang akan digunakan untuk pemeriksaan PCR dengan menunjukkan sejumlah tempat yang perlu direnovasi di halaman belakang RSUD.

Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM saat menyampaikan sejumlah titik lokasi yang perlu direnovasi memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap Komunitas Pengusaha Kota Prabumulih yang telah menunjukkan kepeduliannya terhadap upaya pemutusan mata rantai pandemi covid.

“Niat dan bantuan sejumlah Komunitas Pengusaha Kota Prabumulih terhadap upaya Pemerintah memutus mata rantai pandemi sangat perlu diapresiasi, bantuan berupa renovasi ringan sejumlah titik ruangan pada satu gedung yang sebelumnya telah dibangun adalah suatu bukti bahwa pengusaha mampu bersinergi dengan Pemerintah memutus pandemi,” katanya.

Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) Gabungan Pengusaha Konstruksi (GAPENSI) Kota Prabumulih, Suherli Berlian ST saat dimintai komentarnya menyatakan, bantuan renovasi ringan gedung yang akan dijadikan tempat pemeriksaan PCR dari Komunitas Pengusaha yakni GAPENSI, HIPMI dan KADIN ini adalah sebagai bentuk kepedulian pengusaha terhadap upaya pemutusan mata rantai pandemi.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, selama ini pemeriksaan PCR terhadap pasien yang diduga terpapar virus covid-19 harus dilakukan di Palembang, melalui bantuan renovasi dan sejumlah fasilitas dari komunitas pengusaha ini diharapkan masyarakat dapat melakukan pemeriksaan PCR di RSUD Prabumulih,” katanya.

Dijelaskan Suherli Berlian, ketika penularan virus covid-19 melonjak khususnya di daerah dengan status zona merah, maka tempat pemeriksaan PCR di Palembang akan kesulitan melayani pasien, tersedianya gedung pemeriksaan PCR di Prabumulih diharapkan dapat membantu memudahkan pemeriksaan terhadap masyarakat yang diduga terpapar covid.

“Untuk biaya renovasi gedung, sementara ini kami menyiapkan dana sejumlah Rp 200 juta, dana tersebut akan digunakan untuk membiayai perbaikan jalan berupa pemasangan conblok, pemasangan keramik lantai, pemasangan plafon, penyekatan dinding serta kelengkapan fasilitas ruang tunggu dan ruang kerja petugas medis,” jelasnya.

Ditegaskan Suherli Berlian, renovasi gedung pemeriksaan PCR ini akan dikerjakan maksimal dalam waktu 10 hari dan diupayakan sudah dapat dipergunakan untuk memberikan layanan pemeriksaan PCR. (Nov)

Berita Terkait

Top