Gubernur Komentari Kebakaran Lahan Gambut di MUBA


Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru merespon dingin kebakaran hutan yang menghanguskan 9 hektare lahan gambut di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin, dua hari lalu. Menurutnya, peristiwa itu disebabkan kelalaian saja.

“Saya yakin itu hanya bentuk kelalaian saja,” kata Deru kemarin.

Pandangannya itu berdasarkan kondisi di lokasi. Menurutnya, air di rawa yang berada di lokasi masih tercukupi ditambah intensitas hujan yang tinggi bahkan turun hampir tiap hari.

“Kadar air di rawa itu masih tinggi dan hujan di wilayah kita juga masih intens,” ujarnya.

Agar kejadian itu tak kembali terulang terlebih pada masa musim kemarau, dia mendesak pemerintah setempay untuk mengawasi di wilayah kerja masing-masing. Segera informasikan kepada petugas jika ditemukan titik api atau aktivitas warga yang bermaksud membakar lahan.

“Kita akan segera atasi itu. Kita ketahui bahwa karhutla itu selalu saja di lahan yang tidak produktif,” jelasnya.

Terkait lahan tak produktif, Deru mengaku, telah menyampaikan permintaan kepada pemerintah pusat untuk membuat regulasi khusus dalam pengelolaannya. Menurut dia, hampir 60 persen lahan yang terbengkalai di provinsi itu merupakan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Apakah dikerjasamakan dengan TNI  misalnya untuk produktivitasnya, atau juga dengan kelompok masyarakat. Lahan terbengkalai itu bisa dimanfaatkan agar jangan lagi terbengkalai dan terbakar,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, lahan gambut seluas 9 hektare di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Muba, terbakar, Selasa (9/2) malam. Api baru dapat dipadamkan dua hari kemudian karena akses yang sulit untuk membawa alat pemadaman. (merdeka.com)

Berita Terkait

Top