Sekda Palembang Pantau OP Minyak Goreng


Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Perdagangan menggelar operasi pasar atau OP untuk mengatasi kelangkaan dan melonjaknya harga minyak goreng.

Operasi Pasar hari ini dipusatkan di kawasan 24 Ilir, Kamis (24/2/2022).

Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa turun langsung memantau pelaksanaan OP minyak goreng.

Menghadapi keluhan masyarakat terkait kelangkaan minyak goreng, pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) langsung menggelar operasi pasar murah, Bekerja sama dengan distributor minyak goreng di Kota Palembang. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Drs Ratu Dewa , MSi turun langsung untuk memantau OP yang digelar di 24 Ilir.

“Beberapa waktu lalu, saya sempat berdialog dengan pedagang dan konsumen, dan ternyata keluhannya sama hampir di seluruh tempat. Untuk itu menindaklanjuti keluhan warga ini, akhirnya kita langsung berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan ternyata Dinas Perdagangan sudah ada komunikasi dengan distributor untuk menggelar operasi pasar murah ini,” ujar Ratu Dewa.

Operasi pasar ini lanjut Ratu Dewa digelar di tujuh titik dengan persediaan stok 35 ribu liter, jadi satu titik OP murah disediakan 5000 liter minyak goreng.

Dewa berharap, operasi pasar murah di pasar tradisional ini dapat membantu masyarakat.

“Kita utamakan OP ini di daerah-daerah padat penduduk. Sehingga hitungan kita per orang itu bisa memanfaatkan 0,2 liter. Mudah-mudahan bisa membantu.”

Ia menyebutkan, OP ini upaya menstabilkan kelangkaan minyak goreng.

“Langkah awal kita tujuh titik, diharapkan dapat menstabilkan kelangkaan minyak goreng dan kita terus berkoordinasi dengan distributor minyak goreng.”

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang, Raimon Lauri, mengatakan, ada tujuh titik pasar OP minyak goreng.

Di antaranya di rusun 24 Ilir, Sekip, Maskarbet, KM 5, Tangga Buntung.

Sejauh ini, menurutnya kelangkaan stok minyak goreng karena karena keterlambatan pengiriman dari distributor kepada agen. Pihaknya tidak menemukan adanya penimbunan minyak seperti yang terjadi di wilayah lain.

“Berdasarkan pengecekan, stok minyak goreng sebenarnya masih ada di distributor, namun penyaluran ke pasar masih terbatas, seiring dengan kapasitas produksi perusahaan minyak goreng,” ujar Raimon. (Hms)

Berita Terkait

Top