OKI Tercepat Susun APBD 2022, Wabup Minta OPD Kebut Realisasi


OKI—-, Kabupaten Ogan Komering Ilir menjadi Kabupaten tercepat di Indonesia dalam penyusunan Anggaran dan Pendapatan Daerah Tahun 2022 melalui Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Dokumen anggaran serta peraturan daerah tentang APBD OKI tahun 2022 telah disepakati bersama oleh Eksekutif dan Legislatif pada Oktober tahun lalu.
.
Untuk itu pada penyerahanan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) di Kantor Bupati OKI, Kamis, (13/1) Wakil Bupati OKI, H.M. Dja’far Shodiq meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar segera mengakselerasi pelaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat agar program pembangunan berjalan tepat waktu.
.
“Hari ini diserahkan dokumen anggaran yang sudah disepakati pada tahun lalu, segera akselerasi kontrak kegiatan dan pelaporan terutama anggaran yang berasal dari pemerintah pusat karena penyaluran dari tergantung dari kinerja pelaksanaan dan pelaporan di daerah”, terang Wabup Shodiq.
.
Wabup minta agar OPD memberikan solusi atas persoalan-persoalan di tengah masyarakat melalui inovasi dan realisasi anggaran yang cepat dan tepat sesuai dengan prinsip keuangan daerah yg baik. Profesional, efektif, efisien, berazas manfaat serta berorientasi hasil.
.
“Kuncinya dalam melaksanakan kegiatan selalu memegang teguh prinsip pengelolaan keuangan daerah yang taat pada peraturan perundang-undangan, optimal, transparan dan mampu dipertanggungjawabkan”, ujar dia.

Wabup juga meminta OPD menilai kinerja tahun lalu agar dapat meningkatkan kinerja di masa kini.

“Refleksi dari tahun ke tahun jika hasil kerja kita dinikmati rakyat artinya ada dampaknya. Jika tidak ada, jangan hanya menggurkan kewajiban saja” pesannya.

Sementara Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kab. OKI, Ir. H.Mun’im, MM dalam laporannya menyampaikan struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) OKI tahun anggaran 2022 sebesar  2,6 Triliun dengan rincian 1 Triliun 591 Miliar untuk dana operasional; 508 Miliar untuk belanja Modal ; 74 M  759 Juta untuk biaya tidak terduga; dan sebanyak 423 Miliar Dana Transfer. (Dis)

Berita Terkait

Top