Diduga Kelalaian Kontraktor, Double Bok Culver di desa Sepantan Jaya Ambruk


Pali, suarasumsel.net- Double Bok Culver di desa Sepantan Jaya Kecamatan Penukal Kabupaten Pali ambruk, Minggu (28/11/2021). Ambruknya Double Bok culver ini diduga karena kelalaian pelaksana tugas  kontraktor.

Akibat kelalaian kontaktor tersebut, membuat satu unit mobil dam truk bernomor BG.8107.UO terbalik jatuh kesungai di lokasi pembangunan Double Bok culver .

Pembangunan Double Bok Culvert desa Sepantan Jaya kecamatan Penukal kabupaten PALI ini merupakan pekerjaan konstruksi berasal dari instansi Pemkab Pali satuan dari kerja Dinas pekerjaan umum bina marga yang di laksanakan oleh CV.ZAEIM HAKIM ISMADTI, yang bersumber dari APBD tahun 2021 dengan Nilai Kontrak Rp.1.093.513.228.

Berlokasi di desa sungai ibul kecamatan talang ubi dan desa sepantan jaya kecamatan Penukal kabupaten PALI.

Berdasarkan temuan di lapangkan akibat kelalaian kontaktor tersebut, membuat satu unit mobil dam truk bernomor BG.8107.UO terbalik jatuh kesungai di lokasi pembangunan Double Bok Culvert di desa sepantan jaya, lantaran badan jembatan tersebut tidak ada palang pengaman. Sedangkan jembatan permanen tidak di bangunkan oleh kontraktor yang berlokasi di desa sepantan jaya yang merupakan titik akhir pembangunan Double Bok Culvert.

Beberapa warga setempat Saat di bincangi mengatakan Bahwa jembatan yang di bongkar sebelah oleh pihak pemborong, namun tidak di pasang kembali palang pembatas, dibiarkan begitu saja,”

“Sedangkan jembatan ini sangat sempit, jadi kami lewat sangat berhati-hati. Karena tidak ada jembatan permanen yang di bangun,”ungkapnya

Ia juga menambahkan, warga sangat prihatin apalagi saat musim hujan seperti ini. lokasi jembatan agak licin kalau tertimpah air hujan,

“jadi kami meminta kepada pihak yang terkait, tolong pikirkan masyarakat yang mau lewat, sedangkan ini jalan satu-satu penghubung dari desa ke desa yang lain. Bahkan ini juga merupakan akses jalan penghubung antara kecamatan juga di kabupaten PALI. jadi kami minta kepada kontaktor pikirkan kami juga, jangan mencari keuntungan sendiri,” ujar warga.

Menurut pantauan media dilapangan pembongkaran jembatan tersebut diduga kuat adalah karena faktor kelalaian pihak kontraktor dan tidak sesuai teknis dari perencanaan yang tercantum di RAB dari dasar awal dari pembangunan. Dalam RAB tercatat 90 hari kelender, hingah hari ini sudah melebihi target dari hari yang telah di jadwalkan di papan proyek.
Sedangkan pihak terkait dan kontraktor dihubungi oleh media melalui via telepon tidak ada jawaban. Hingga berita ini di tayangkan. (Rah)

Berita Terkait

Top